Jumat, 31 Juli 2015

Bahaya Onani



Mazhab Syafi’I hukum onani jelas haram, kalaupun ada pendapat yang membolehkan itu hanya pada kondisi supaya mencegah dan tidak terjerumus kedalam mudharat yang lebih besar, yaitu zina. Sebagai contoh: Ada seorang anak muda laki-laki yang tinggal di pemukiman (di kost/kontrakan) dia tinggal seorang sendiri dan tetangga disebelah kebanyakan perempuan dan masih gadis remaja cantik belia dan apabila melihatnya, Duuh.. hemm..bisa??? "Astagfirulloh haladzhim" bisa mendatangkan syahwat. Jika pada kondisi ini, seseorang diperbolehan untuk melakukan onani/masturbasi karena jika tidak maka dikhawatirkan akan terjerumus kedalam perbuatan yang lebih keji dari onani/masturbasi yaitu melakukan zina besar. Ia merayu, dirayu atau bahkan terpaksa memaksa untuk melakukan  = > menyampaikan hasrat seksualnya.
Onani merupakan salah satu kelainan seks yang dikarenakan karena terlalu tingginya fantasi seks dari seseorang. Biasanya onani disebabkan karena terlalu banyak menonton atau menyaksikan konten porno.

Kalau belum, jangan sampai melakukannya karena ternyata onani atau masturbasi itu ada efek samping dan akibatnya. Onani/masturbasi secara medis berbahaya bagi kesehatan akibat aktifitas yang berlebihan dari syaraf-syaraf tertentu sehingga menimbulkan ketidakseimbangan hormonal.

Bahaya onani bagi kesehatan

Hasil gambar untuk onani
Dikutip dari AskMen, masturbasi yang terlalu sering bisa memicu aktivitas berlebih pada saraf parasimpatik. Masturbasi yang terlalu sering bisa memicu aktivitas berlebih pada saraf parasimpatik. Dampaknya adalah produksi hormon-hormon dan senyawa kimia seks meningkat termasuk asetilkolin, dopamin dan serotonin. 
Banyak pria melakukan masturbasi / onani, bahkan ada yang hingga kecanduan sampai-sampai jadi gelisah jika sehari saja tidak melakukannya.  masturbasi juga punya efek samping jika terlalu sering dilakukan.
Tidak ada batasan yang pasti tentang seberapa sering pria boleh masturbasi. Meski dipengaruhi banyak faktor termasuk usia, ada beberapa pendapat yang menyebut frekuensi ideal untuk ejakulasi adalah 2-3 kali seminggu baik melalui masturbasi maupun hubungan seks yang sesungguhnya. (tetapi lebih baik tidak melakukan onani / masturbasi)


Ketidakseimbangan kimiawi yang terjadi akibat hobi masturbasi/onani yang terlalu sering bisa memicu berbagai macam gangguan kesehatan antara lain sebagai berikut:  

1. Rambut Rontok dan Kebotakan
Rambut rontok adalah efek lain dari onani atau masturbasi. Jika hal ini tidak diatasi, lama-kelamaan akan memicu kebotakan atau penipisan rambut pada pria. Sangatlah jelas bahwa akibat negatif dari melakukan onani/masturbasi dapat menyebabkan tubuh menjadi lemah dan loyo sehingga aktifitas kerja akan terganggu dan menjadi tidak produktif lagi.
Setiap kali tubuhnya mengejang karena orgasme, pria akan kehilangan cukup banyak energi karena hampir semua otot akan mengalami kontraksi. Akibatnya jika terlalu sering, pria akan kehilangan gairah untuk beraktivitas dan cenderung akan merasa ngantuk sepanjang hari.

Selain itu kontraksi otot saat mengalami orgasme bisa memicu nyeri otot, terutama di daerah punggung dan selangkangan. Bagi yang melakukannya dengan tangan kosong tanpa pelumas, rasa nyeri juga bisa menyerang penis karena gesekan yang terjadi bisa menyebabkan lecet-lecet.

Apakah efek samping onani memakai sabun?
Beberapa jenis sabun mengandung zat yang bersifat menimbulkan rangsangan pada lapisan dalam kulit dan bersifat terlalu kuat untuk lapisan dalam kulit, sehingga menimbulkan semacam luka lecet, iritasi dan luka pada organ reproduksi anda.

2. Kanker Prostat

Hal ini Bahaya onani ini terhadap kesehatan selanjutnya adalah menyebabkan kanker prostat. Hal ini berdasarkan pada Penelitian dari Universitas Nottingham yang menyatakan bahwa kaum pria yang sering bermasturbasi di usia 20-30 tahun, lebih beresiko terkena kanker prostat. Para ilmuwan itu melakukan survey terhadap 800 pria, dan ditemukan bahwa 50% dari mereka menderita kanker prostat.


3. Ereksi Dini

Bahaya Onani bagi kesehatan yang lain adalah jerjadinya ejakulasi dini. Seperti pernyataan pakar seks Dr Andri Wanananda MS dalam sebuah konsultasi kesehatan.

 “Hal ini disebabkan oleh kebiasaan tergesa-gesa saat masturbasi karena ingin cepat merasakan kenikmatan orgasme seorang diri (self-satisfaction). Lalu ketika ia menikah, sifat tersebut masih terpatri pada dirinya hingga mengabaikan eksistensi isterinya. Itulah yang menyebabkan banyak kasus ejakulasi dini,” tuturnya Dr Andri dalam sebuah konsultasi kesehatan.


4. Rasa letih sepanjang hari.

Setiap kali tubuhnya mengejang karena orgasme, pria akan kehilangan cukup banyak energi karena hampir semua otot akan mengalami kontraksi. Akibatnya jika terlalu sering, pria akan kehilangan gairah untuk beraktivitas dan cenderung akan merasa ngantuk sepanjang hari.

Sementara menurut pakar seks Dr Andri Wanananda MS, masturbasi relatif normal bila dilakukan tidak sampai mengggangu kegiatan produktif sehari-hari.
Diakuinya memang ada dampak masturbasi yang keseringan yakni terjadi ejakulasi dini saat sanggama dengan pasangannya.

5. Nyeri Punggung dan Selangkangan

Kontraksi otot saat mengalami orgasme bisa memicu nyeri otot, terutama di daerah punggung dan selangkangan. Bagi yang melakukannya dengan tangan kosong tanpa pelumas, rasa nyeri juga bisa menyerang penis karena gesekan yang terjadi bisa menyebabkan lecet-lecet.

6. Impotensi/Lemah Syahwat

Bahaya onani bisa menyebabkan impoten. Gangguan pada saraf parasimpatik bisa mempengaruhi kemampuan otak dalam merespons rangsang seksual. Akibatnya kemampuan ereksi melemah, bahkan dalam tingkat keparahan tertentu bisa menyebabkan impotensi yakni gangguan seksual yang menyebabkan penis tidak bisa berdiri sama sekali.


7. Kebocoran Katup Air Mani

Masturbasi yang terlalu sering akan mengganggu saraf seperti gangguan pada kemampuan saluran air mani untuk membuka dan menutup pada waktu yag tepat. Akibatnya sperma dan air mani tidak hanya keluar saat ereksi, lendir-lendir tersebut bisa juga keluar sewaktu-waktu seperti ingus sekalipun penis sedang dalam kondisi lemas.

8. Kehilangan Tenaga, Nutrisi dan Zat Tubuh

Karena masturbasi mudah dilakukan, banyak yang melakukannya tanpa merasa bahwa mereka telah kehilangan banyak tenaga dan tidak perlu lama lagi menunggu hidup. Orang yang berlebihan melakukan masturbasi biasanya warna kulit mereka pudar, pendapatnya tidak jelas, kurang cita-cita dan selalu stress.

9. Badan Gemuk dan Gempal

Wanita yang melakukan masturbasi secara berlebihan akan lebih banyak menyimpan lendir badan dan menyebabkan masalah berat badan berlebih. Hal ini karena rangsangan seks yang tertumpu pada kawasan kelentit, melemahkan buah pinggang akibat rangsangan yang berlebihan dan mengurangi upaya penurunan lendir badan.

Disamping bahaya terhadap fisik seperti yang tersebut di atas, onani juga punya mudharat terhadap mental, diantaranya yaitu:

- Merasa minder dan pesimis, ini merupakan efek dari dosa
- Kurang semangat dan lemah dari cita-cita
- Selalu diselimuti oleh rasa bersalah
- Dan lain-lain yang tak terhitung jumlahnya

Nah itulah macam-macam bahaya onani/masturbasi bagi kesehatan yang perlu kamu ketahui. Baca juga cara menghindari kebiasaan onani, jika kamu sudah kecanduan onani. Semoga bermanfaat.

Solusi mencegah onani

Jika anda masih berat meninggalkan kebiasaan onani/masturbasi maka segeralah menikah sebagai solusi terbaik untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.

Hindari melihat atau membaca buku, majalah, atau website yang berisikan konten haram pornografi. Dengan demikian kita tidak akan selalu terangsang, sehingga dapat menahan diri untuk tidak selalu melakukan onani. Perbanyak shaum sunnah sebagai metode yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW untuk mengekang syahwat.

Apabila kita menyibukkan diri dengan melakukan aktivitas yang seimbang antara fisik, mental dan spiritual saya yakin dorongan seksual akan teralihkan.

Waspada Kanker Payudara Muda



Wanita yang lebih muda umumnya tidak menganggap diri mereka  akan terkena risiko kanker payudara dan pada kenyataannya memang hanya di bawah 7% dari semua kasus kanker payudara terjadi pada wanita berusia di bawah 40 tahun. Namun, kanker payudara bisa menyerang pada usia berapa pun, tidak terkecuali anda yang masih berada di usia yang muda (dibawah 40 tahun).
Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang wanita berada di lingkaran dengan resiko tinggi dapat mengembangakan kanker payudara, termasuk :
  1. Sebuah riwayat pribadi kanker payudara atau beberapa penyakit payudara non-kanker.
  2. Sebuah riwayat keluarga kanker payudara, khususnya pada ibu, anak, atau saudara perempuan anda.
  3. Sejarah terapi radiasi pada dada sebelum anda  berusia 40 tahun.
  4. Adanya bukti cacat genetik tertentu ,perempuan yang membawa cacat pada salah satu dari gen ini memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan kanker payudara.
Beberapa studi telah menyarankan bahwa penggunaan baru-baru ini (selama 10 tahun terakhir) dari kontrasepsi oral (pil KB) dapat menghasilkan penurunan risiko terhadap perkembangan kanker payudara  dibandingkan wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi oral (pil KB). Meskipun harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari hasil penelitian sebelumnya agar dapat diketahui apakah adanya hubungan antara penggunaan pil Kb dengan hormon sintetis (estrogen dan progesteron / progestin) yang berperan dalam kanker payudara. Namun, terapi penggantian hormon estrogen dan progestin dengan telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi perkembangan kanker payudara.
Apa yang menyebabkan kanker payudara pada usia muda ?
Mendiagnosis kanker payudara pada wanita muda (di bawah 40 tahun) lebih sulit, karena jaringan payudara mereka umumnya lebih padat daripada jaringan payudara pada wanita yang di atas usia 40 tahun. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya deteksi dini dengan perubahan yang dirasakan pada payudara anda. Anda juga harus dapat membedakan perubahan kanker payudara pada saat anda sedang menstruasi, gejala PMS atau benjolan abnormal.
Selain itu, kanker payudara pada wanita muda (di bawah 40 tahun) mungkin menjadi agresif  karena biasanya wanita muda  tidak mempercayai adanya sel kanker yang berkembang di tubuhnya saat masa muda, sehingga pengobatan yang minim dapat mengembangkan pergerakan sel kanker. Wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara pada usia muda lebih mungkin untuk memiliki bermutasi (berubah) ke arah yang perkembangan sel kanker. Penundaan dalam mendiagnosis kanker payudara juga merupakan masalah. Banyak wanita muda yang memiliki kanker payudara mengabaikan tanda-tanda peringatan, seperti benjolan payudara atau nipple discharge (perubahan pada puting dan sekitar puting) yang tidak biasa, karena mereka percaya bahwa mereka terlalu muda untuk mendapatkan kanker payudara